1. ALIRAN FILSAFAT IDEALISME
Istilah
ini diambil dari kata “idea”, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.Kata
idealisme dalam filsafat mempunyai arti yang sangat berbeda dari arti yang
biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari. Kata idealis itu dapat
mengandung beberapa pengertian, antara lain:Seorang yang menerima ukuran moral
yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;Orang yang dapat
melukiskan dan menganjurkan suatu rencana atau program yang belum ada.
Idealisme, adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri
dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda
material dan kekuatan. Paham ini beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang
sebenarnya. Manusia ada karena ada unsur yang tidak terlihat yang mengandung
sikap dan tindakan manusia. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk
kejiwaan/kerohanian. Untuk menjadi manusia maka peralatan yang digunakannya
bukan semata-mata peralatan jasmaniah yang mencakup hanya peralatan panca
indera, tetapi juga peralatan rohaniah yang mencakup akal dan budi. Justru akal
dan budilah yang menentukan kualitas manusia.
a.Jenis-Jenis
Idealisme
Sejarah
idealisme cukup berliku-liku dan meluas karena mencakup berbagai teori yang
berlainan walaupun berkaitan. Ada beberapa jenis idealisme: yaitu idealisme
subjektif, idealisme objektif, dan idealisme personal.
1.
Idealisme Subjektif
Idealisme subjektif adalah filsafat yang berpandangan idealis dan bertitik
tolak pada ide manusia atau ide sendiri. Alam dan masyarakat ini tercipta dari
ide manusia. Segala sesuatu yang timbul dan terjadi di alam atau di masyarakat
adalah hasil atau karena ciptaan ide manusia atau idenya sendiri, atau dengan
kata lain alam dan masyarakat hanyalah sebuah ide/fikiran dari dirinya sendiri
atau ide manusia.
Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah seorang dari inggris yang
bernama George Berkeley (1684-1753 M). Menurut Berkeley, segala sesuatu yang
tertangkap oleh sensasi/perasaan kita itu bukanlah materi yang real dan ada
secara
objektif.
2.
Idealisme Objektif
Idealisme
Objektif adalah idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar ide manusia.
Idealisme objektif ini dikatakan bahwa akal menemukan apa yang sudah terdapat
dalam susunan alam.
Menurut
idealisme objektif segala sesuatu baik dalam alam atau masyarakat adalah hasil
dari ciptaan ide universil. Pandangan filsafat seperti ini pada dasarnya
mengakui sesuatu yang bukan materi, yang ada secara abadi di luar manusia,
sesuatu yang bukan materi itu ada sebelum dunia alam semesta ini ada, termasuk
manusia dan segala pikiran dan perasaannya.
Filsuf idealis yang pertama kali dikenal adalah Plato. Ia membagi dunia dalam
dua bagian. Pertama, dunia persepsi, dunia yang konkret ini adalah
temporal dan rusak; bukan dunia yang sesungguhnya, melainkan bayangan alias
penampakan saja. Kedua, terdapat alam di atas alam benda, yakni alam
konsep, idea, universal atau esensi yang abadi.
3.
Idealisme Personal (personalisme)
Idealisme personal yaitu nilai-nilai perjuangannya untuk menyempurnakan
dirinya. Personalisme muncul sebagai protes terhadap materialisme mekanik dan
idealisme monistik. Bagi seorang personalis, realitas dasar itu bukanlah
pemikiran yang abstrak atau proses pemikiran yang khusus, akan tetapi
seseorang, suatu jiwa atau seorang pemikir.
b.
Tokoh-Tokoh Idealisme
1.
J.G. Fichte (1762-1814 M)
Johan Gottlieb Fichte adalah filosof Jerman. Ia belajar teologi di Jena pada
tahun 1780-1788. Filsafat menurut Fichte haruslah dideduksi dari satu prinsip.
Ini sudah mencukupi untuk memenuhi tuntutan pemikiran, moral, bahkan seluruh
kebutuhan manusia. Prinsip yang dimaksud ada di dalam etika. Bukan teori,
melainkan prakteklah yang menjadi pusat yang disekitarnya kehidupan diatur.
Unsur esensial dalam pengalaman adalah tindakan, bukan fakta.
Menurut
pendapatnya subjek “menciptakan” objek. Kenyataan pertama ialah “saya yang
sedang berpikir”, subjek menempatkan diri sebagai tesis. Tetapi subjek
memerlukan objek, seperti tangan kanan mengandaikan tangan kiri, dan ini
merupakan antitesis. Subjek dan objek yang dilihat dalam kesatuan disebut
sintesis. Segala sesuatu yang ada berasal dari tindak perbuatan sang Aku.
2.
G.W.F Hegel (1798-1857 M)
Hegel lahir di Stuttgart, Jerman pada tanggal 17 Agustus 1770. Ayahnya
adalah seorang pegawai rendah bernama George Ludwig Hegel dan ibunya yang tidak
terkenal itu bernama Maria Magdalena. Pada usia 7 tahun ia memasuki sekolah
latin, kemudian gymnasium. Hegel muda ini tergolong anak telmi alias telat
mikir! Pada usia 18 tahun ia memasuki Universitas Tubingen. Setelah
menyelesaikan kuliah, ia menjadi seorang tutor, selain mengajar di Yena. Pada
usia 41 tahun ia menikah dengan Marie Von Tucher. Karirnya selain menjadi
direktur sekolah menengah, juga pernah menjadi redaktur surat kabar. Ia
diangkat menjadi guru besar di Heidelberg dan kemudian pindah ke Berlin hingga
ia menjadi Rektor Universitas Berlin (1830).
2.
ALIRAN FILSAFAT
MATERIALISME
Materialisme adalah asal atau hakikat dari segala sesuatu,
dimana asal atau hakikat dari segala sesuatu ialah materi. Karena itu
materialisme mempersoalkan metafisika, namun metafisikanya adalah metafisika
materialisme.
Materialisme adalah merupakan istilah dalam filsafat ontology yang menekankan keunggulan faktor-faktor material atas spiritual dalam metafisika, teori nilai, fisiologi, efistemologi, atau penjelasan historis. Maksudnya, suatu keyakinan bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu selain materi yang sedang bergerak. Pada sisi ekstrem yang lain, materialisme adalah sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa pikiran ( roh, kesadaran, dan jiwa ) hanyalah materi yang sedang bergerak.
Materialisme adalah merupakan istilah dalam filsafat ontology yang menekankan keunggulan faktor-faktor material atas spiritual dalam metafisika, teori nilai, fisiologi, efistemologi, atau penjelasan historis. Maksudnya, suatu keyakinan bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu selain materi yang sedang bergerak. Pada sisi ekstrem yang lain, materialisme adalah sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa pikiran ( roh, kesadaran, dan jiwa ) hanyalah materi yang sedang bergerak.
Macam-Macam
Materialisme :
- Materialisme rasionalistik. Materialisme rasionalistik menyatakan bahwa seluruh
realitas dapat dimengeti seluruhnya berdasarkan ukuran dan bilangan
(jumlah);
- Materialisme mitis atau
biologis. Materialisme mitis atau
biologis ini menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa material terdapat
misteri yang mengungguli manusia. Misteri itu tidak berkaitan dengan
prinsip immaterial.
- Materialisme parsial Materialisme parsial ini menyatakan bahwa pada sesuatu
yang material tidak tedapat karakteristik khusus unsur immaterial atau
formal;
- Materialisme antropologis. Materialisme antropologis ini menyatakan bahwa jiwa
itu tidak ada karena yang dinamakan jiwa pada dasarnya hanyalah materi
atau perubahan-perubahan fisik-kimiawi materi;
- Materialisme dialektik. Materialisme dialektik ini menyatakan bahwa realitas
seluruhnya terdiri dari materi. Berarti bahwa tiap-tiap benda atau atau
kejadian dapat dijabarkan kepada materi atau salah satu proses material.
Salah satu prinsif di materialisme dialektik adalah bahwa perubahan dalam
kuantitas. Oleh karena itu, perubahan dalam materi dapat menimbulkan
perubahan dalam kehidupan, atau dengan kata lain kehidupan berasal dari
materi yang mati. Semua makhluk hidup termasuk manusia berasal dari materi
yang mati, dengan proses perkembangan yang terus-menerus ia menjadi materi
yang memiliki kehidupan. Oleh karena itu kalau manusia mati, ia akan
kembali kepada materi, tidak ada yang disebut dengan ke hidupan rohaniah.
tokoh pemikir materialisme, antara lain :
a.
Karl Marx (1818-1883)
Marx lahir di Trier Jerman pada tahun 1818.ayahnya merupakan
seorang Yahudi dan pengacara yang cukup berada, dan ia masuk Protestan ketika
Marx berusia enam tahun. Setelah dewasa Marx melanjutkan studinya ke
universitas di Bonn, kemudian Berlin. Ia memperoleh gelar doktor dengan
desertasinya tentang filsafat Epicurus dan Demoktirus. Kemudian, ia pun menjadi
pengikut Hegelian sayap kiri dan pengikut Feurbach. Dalam usia dua puluh empat
tahun, Marx menjadi redaktur Koran Rheinich Zeitung yang dibrendel
pemerintahannya karena dianggap revolusioner.
Setelah ia menikah dengan Jenny Von Westphalen (1843) ia
pergi ke Paris dan disinilah ia bertemu dengan F.Engels dan bersahabat
dengannya. Tahun 1847, Marx dan Engels bergabung dengan Liga Komunis, dan atas
permintaan liga komunis inilah, mereka mencetuskan Manifesto Komunis (1848).
Dasar filsafat Marx adalah bahwa setiap zaman, system
produksi merupakan hal yang fundamental. Yang menjadi persoalan bukan cita-xita
politik atau teologi yang berlebihan, melainkan suatu system produksi. Sejarah
merupakan suatu perjuangan kelas, perjuangan kelas yang tertindas melawan kelas
yang berkuasa. Pada waktu itu Eropa disebut kelas borjuis. Pada puncaknya dari
sejarah ialah suatu masyarakat yang tidak berkelas, yang menurut Marx adalah
masyarakat komunis.
b.
Thomas Hobbes (1588-1679 M)
Menurut Thomas Hobbes materialisme menyangkal adanya jiwa
atau roh karena keduanya hanyalah pancaran dari materi. Dapat dikatakan juga
bahwa materialisme menyangkal adanya ruang mutlak lepas dari barang-barang
material.
c.
Hornby (1974)
Menurut Hornby materialisme adalah theory, belief, that only
material thing exist (teori atau kepercayaan bahwa yang ada hanyalah
benda-benda material saja).
Sebagian ahli lain mengatakan bahwa materialisme adalah
kepercayaan bahwa yang ada hanyalah materi dalam gerak. Juga dikatakan
kepercayaan bahwa pikiran memang ada, tetapi adanya pikiran disebabkan
perubahan-perubahan materi. Materialisme juga berarti bahwa materi dan alam
semesta tidak memiliki karakteristik pikiran, seperti tujuan, kesadaran, niat,
tujuan, makna, arah, kecerdasan, kemauan atau upaya. Jadi, materialisme tidak
mengakui adanya entitas nonmaterial, seperti roh, hantu, malaikat. Materialisme
juga tidak mempercayai adanya Tuhan atau alam supranatural. Oleh sebab itu,
penganut aturan ini menganggap bahwa satu-satunya realitas yang ada hanyalah
materi. Segala perubahan yang tercipta pada dasarnya berkausa material. Pada
ekselasi material menjadi suatu keniscayaan pada being of phenomena. Pada akhirnya
dinyatakan bahwa materi dan segala perubahannya bersifat abadi.
d.
Van Der Welj (2000)
Van Der Welj mengatakan bahwa materialisme dengan menyatakan
bahwa materialisme ini terdiri atas suatu aglomerasi atom-atom yang dikuasai
aleh hukum-hukum fisika-kimiawi. Bahkan, terbentuknya manusia sangat
dimungkinkan berasal dari himpunan atom-atom tertinggi. Apa yang dikatakan
kesadaran, jiwa, atau roh sebenarnya hanya setumpuk fungsi kegiatan dari
otakyang bersifat sangat organik-materialistis.
Pemikiran-pemikiran materialisme
1) Segala yang ada
(wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi.
3.
DUALISME
Dualisme (dualism) berasal dari kata Latin yaitu duo
(dua). Dualisme adalah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua
substansi yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing substansi
bersifat unik dan tidak dapat direduksi, misalnya substansi adi kodrati dengan
kodrati, Tuhan dengan alam semesta, roh dengan materi, jiwa dengan badan dll.
Ada pula yang mengatakan bahwa dualisme adalah ajaran yang menggabungkan antara
idealisme dan materialisme, dengan mengatakan bahwa alam wujud ini terdiri dari
dua hakikat sebagai sumber yaitu hakikat materi dan ruhani.
dualisme
adalah ajaran yang menggabungkan antara idealisme dan materialisme, dengan
mengatakan bahwa alam wujud ini terdiri dari dua hakikat sebagai sumber yaitu
hakikat materi dan ruhani.
Orang
yang pertama kali menggunakan konsep dualisme adalah Thomas Hyde (1700),
yang mengungkapkan bahwa antara zat dan kesadaran (pikiran) yang berbeda secara
subtantif. Jadi adanya segala sesuatu terdiri dari dua hal yaitu zat dan
pikiran. Yang termasuk dalam aliran ini adalah Plato (427-347 SM), yang
mengatakan bahwa dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan
berwarna-warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia idea. Sebagai bayangan,
hakikatnya hanya tiruan dari yang asli yaitu idea. Karenanya maka dunia ini
berubah-ubah dan bermacam-macam sebab hanyalah merupakan tiruan yang tidak
sempurna dari idea yang sifatnya bagi dunia pengalaman. Barang-barang yang ada
di dunia ini semua ada contohnya yang ideal di dunia idea sana (dunia idea).
Lebih
lanjut Plato mengakui adanya dua substansi yang masing-masing mandiri dan tidak
saling bergantung yakni dunia yang dapat diindera dan dunia yang dapat
dimengerti, dunia tipe kedua adalah dunia idea yang bersifat kekal dan hanya
ada satu. Sedang dunia tipe pertama adalah dunia nyata yang selalu berubah dan
tak sempurna. Apa yang dikatakan Plato dapat dimengerti seperti yang dibahasakan
oleh Surajiyo (2005), bahwa dia membedakan antara dunia indera (dunia
bayang-bayang) dan dunia ide (dunia yang terbuka bagi rasio manusia). Rene
Descartes (1596-1650 M) seorang filsuf Prancis, mengatakan bahwa pembeda antara
dua substansi yaitu substansi pikiran dan substansi luasan (badan). Jiwa dan
badan merupakan dua sebstansi terpisah meskipun didalam diri manusia mereka
berhubungan sangat erat.
Dapat
dimengerti bahwa dia membedakan antara substansi pikiran dan substansi keluasan
(badan). Maka menurutnya yang bersifat nyata adalah pikiran. Sebab dengan
berpikirlah maka sesuatu lantas ada, cogito ergo sum! (saya berpikir
maka saya ada). Leibniz (1646-1716) yang membedakan antara dunia yang
sesungguhnya dan dunia yang mungkin. Immanuel Kant (1724-1804) yang membedakan
antara dunia gejala (fenomena) dan dunia hakiki (noumena).
4.
ALIRAN
FILSAFAT EMPIRISME
•
Istilah
empirisme di ambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau
pengalaman. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Tokoh-tokoh
filsafat Empirisme
•
4) Francis Bacon
•
5) Thomas Hobes
Pemikiran empirisme
•
1) Pandangan
bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang
dialami.
•
2) Pengalaman
inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
•
3) Semua yang kita
ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
•
4) Semua
pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak langsung dari
data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika).
•
5) Akal budi
sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan
pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat
tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari pengalaman.
•
6) Empirisme
sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan.
5.
ALIRAN FILSAFAT PRAGMATISME
Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun
sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa
manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami.
Tokoh-tokoh filsafat pragmatism
•
Charles
sandre Peirce,
•
wiliam
James,
•
John
Dewey,
•
Heracleitos.
6. Aliran
Filsafat Humanisme
Dilihat dari segi kebahasaan,
humanisme berasal dari kata Latin humanus dan mempunyai akar kata homoyang berarti manusia. Humanus berarti sifat manusiawi atau sesuai
dengan kodrat manusia. Secara terminologi, humanisme berarti martabat dan nilai
dari setiap manusia, dan semua upaya untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan
alamiahnya (fisik nonfisik) secara penuh. Humanisme sebagai suatu aliran dalam
filsafat, memandang manusia itu bermartabat luhur, mampu menentukan nasib
sendiri, dan dengan kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri. Pandangan ini
disebut pandangan humanistis atau humanisme. Posisi humanisme sama dengan reformasi. Keduanya sama-sama
mengunggulkan pencapaian individu. Perbedaannya adalah bahwa humanisme,
kebenaran yang mereka pikirkan tidak terikat pada kebenaran Tuhan. Manusia
adalah pusat, bukan Tuhan. Pemikiran tersebut dipengaruhi oleh ilmu alam, kelak
menjadi aliran rasionalisme. Sebaliknya aliran reformasi tidak memuja manusia
dan keindahan, tetapi memuja Tuhan. Kebahagiaan bukan di dunia, melainkan di
surga.
Tokoh tokoh aliran Filsafat Humanisme
1. Abraham Maslow
2. Soren keinkegaard
3. Jean Paul Sartre
Tidak ada komentar:
Posting Komentar